#gempa susulan
Explore tagged Tumblr posts
Text
Gempa Susulan Terus Terjadi di Cianjur, Ahli: Bisa Bikin Retakan Bangunan Meluas
Warga korban gempa bumi di Cianjur diminta mewaspadai kondisi bangunan rumahnya yang tidak roboh. “Bangunan yang awalnya hanya retak sedikit, karena diguncang oleh gempa susulan yang terus menerus, bisa saja retaknya meluas,” kata ahli seismologi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pepen Supendi, Rabu 30 November 2022. Berdasarkan informasi dari BMKG, jumlah gempa susulan…
View On WordPress
0 notes
Text
Cerita di penghujung tahun (part 2)
Sabtu pagi tgl 30 des, sepupunya suami mampir dulu kerumah buat belanja utk grill2an tahun baru. Meanwhile aku dirumah packing, order gofud, beberes rumah mau ditinggal. Habis magrib baru kita otw sumedang. Dijalan ngebubur dulu lanjut jalan via tol cisumdawu lewatin terowongannya, baru pertama kali lewat malem2 terang bgttt kaya dimanaaa gitu haha.
Alhamdulillah sampe di sumedang sekitar jam 21.00, istirahatlah kami lalu bersiap tidur. Esoknya, msh prepare bahan2 pergrillan yg kurang, kita belanja aja ke griya mayan jauh soalnya rumah bibi jauh dr kota, griya nya ya ada di kota dong. Jam 11an kayanya kita pergi cuaca super panas, hareudang weh~ katanya belom ada hujan lama kesini. Pantesan..
Cuy, akhir tahun dan prepare tahun baruan griya penuh bgt. Belanja satset secukupnya yg kurang2, ehh malah nyangkut di tmpt diskonan baju, disc nya gede2 suami lg nyari chino dapet deh tapi yg pendek mayan jd murceu bgt haha.
Lanjut pengen ngopi cenah, sepupu suami blg ada tmpt ngopi enak, aku blg gosah mikirin tmptnya yg penting enak kopinya. Di Maja coffee katanya deket bgt dr alun-alun kota sumedang, gasslah kesana
Begini suasananya sehabis hujan badai, gede bgt wkt kita msh di griya tadi. Sekitaran jam2an kita disana. Sumedang berubah seketika jadi dingin bgt, fresh, seger. Ini msh agak deras hujannya, di rumah bibi malah msh hujan besar.
Lagi santai ngobrol, tiba2 ada guncangan kenceng.. Sama beberapa kepanikan pengunjung, teriakan jg ada. Gempa ya Allah.. Kaget bgt, mau lari agak keluar udah slesei gempanya. Kami lsg buru2 ngecek bmkg ternyata titiknya ngga jauh dr posisi kami di sumedang kota 4,1 skala richter. Mayan gede itu bikin geumpeur. Ngga skali, ditambah ada gempa2 kecil.
Pulang2 sore, prepare buat grill2an tahun baru ya simple aja sih makanannya mah gini aja.
Pas lagi ngumpul di teras tiba2 ada gempa lg dan lebih besar, kaget dan panik semuanya. Pas di cek bmkg, sebesar ini huhu.
Shock yg td sore aja masih, ketambah malam malah lebih besar. Lsg teu pararuguh, makan jg ngga nafsu. Maunya cpt bobo aja. Sekitaran rumah yg asalnya rame jd sepi dan mendadak semuanya ngaji dan berdoa. Petasan, kembang api jg ngga ada. Kedengeran tp kaya jauh bgt. Beberapa org tidur di teras takut ada gempa susulan. Aku sama nemo tidur dikamar tp ttp kebangun2 malah sampe kemimpiin gempa, ya Allah..
Tgl 1 januari 2024 akhirnya tiba, disambut dgn mencekam semalam. Lsg melamun knp pergantian tahun ini harus diawali dgn bencana dan kepanikan. Ya Allah lindungilah kami, jangan sampe ada gempa2 lagi..
Planningnya plg hari ini, batal karena bibi nahan kita supaya extend sehari. Menjalani tgl 1 sambil ttp waswas dan melamun, hari berasa sangat panjang. Sampe tiba malam hari, org2 ngumpul di teras, aku yg gakuat ngangin mutusin menghangatkan diri dikamar sampe ketiduran. Dan di jam yg sama kaya kemarin guncangan gempa datang lg, aku yg tidur nyenyak sampe kegeser nabrak lemari sebelah kasur. Msh stengah sadar aku lari keluar kamar sambil pabeulit sama selimut, hp ngga aku bawa kaya bodo amat yg penting lari dulu aja. Gemeteran, kaki lemes, lagi2 dibikin shock therapy berkali2. Besar juga guncangannya pas di cek 4,5 dan pusatnya msh di daerah kota. Akibat gempa dari kemarin, RSUD, SMAN 1 smd bangunan2nya belah2 dan retak. Itu posisinya di kota bgt, kemarin ngelewat dan aku blg ke suami, "oh ini RSUD nya? Baru liat", trus jalan lg "itu SMAN 1 smd? Bagus amat bangunannya, besar pula" taunya skrg belah2, malah depan RSUD bikin tenda darurat bencana.
Menjalani malam hari msh belom tenang, bibi ikut ngaji ke sebelah. Beberapa org tidur lg di teras, nemo panik gamau masuk kamar hampir tidur diluar, serba salah kalo diikutin maunya, dia punya alergi gamungkin aku biarin. Dibujuk akhirnya tidur di dpn tv, dan akhirnya diangkut sama ayahnya ke kamar biar lebih anget.
2 harian ini kami tidur dgn resah, sambil berdoa ngga ada gempa susulan yg besar lg. Tibalah kami harus pulang, ninggalin kelg kita di smd, sedih sih knp berpisahnya harus susasanya tegang dan waswas kaya gini. Ya Allah, jagalah kami semua, lindungilah kami dari marabahaya dmnpun kami berada. Hanya Engkau satunya penolong kami. Mudah2an Kau izinkan kami untuk hidup ngga penuh ancaman bencana lg. Aamiinn
4 notes
·
View notes
Text
Beliefs : Guncangan Kedua
Selamat Pagi…
Pagi yang begitu indah, Rinjani pagi ini terlihat megah dan gagah, berpadu padan dengan birunya langit pulau Lombok. Hanya sepasang awan berbentuk merpati yang menghiasi langit mala mini. Bola plastik tiba-tiba terbang di depan mukaku, “mengganggu orang melamun saja”, batinku. Rupanya bocah-bocah ini lagi asyik bermain bola sepak, meski mereka kemarin dilanda bencana yang cukup dahsyat, mereka masih bisa menikmati kehidupan. “Ahh enaknya jadi bocah, yang pikirannya cuma main dan main..”, aku tersenyum sambil membayangkan kembali masa-masa kecil dulu.
“Permisi Pak.. dari BMKG ya?”, Aku menoleh ke arah sumber suara. Sepersekian detik aku terpaku melihatnya, suaranya yang lembut serasi dengan senyumnya yang menyejukkan. Seorang gadis berkerudung merah maroon, sangat serasi dengan wajahnya yang indah nan cerah.
“Ehh… Iya kak.. bagaimana? Ada yang bisa kami bantu?”, Aku segera tersadar, canggung rasanya kalau ketahuan aku mengagumi kecantikannya.
“Pak, kira-kira sampai kapan ya gempa susulannya akan terus ada? Kami hendak mengambil barang ke rumah, tapi khawatir tiba-tiba ada gempa susulan?”. Tanya Gadis itu.
“eh kami?? Astaga, ternyata dia tidak sendiri, dia kesini bersama temannya!”. Kataku dalam hati, aku benar-benar tidak fokus sehingga tidak menyadari kalau dia datang bersama kedua temannya.
“Kalau untuk gempa susulannya, kemungkinan masih ada sampai beberapa hari kedepan. Tapi kalau dirasa bangunannya masih aman, berdiri kokoh, dan tidak ada tanda-tanda kerusakan atau keretakan pada dinding-dindingnya, tidak apa-apa kalau cuma ambil barang sebentar”. Kataku menjelaskan kepada mereka.
“Oh begitu ya Pak. Baik terimakasih atas penjelasannya.”, kata Gadis tersebut.
“Sama-sama kak”. Jawabku.
Ketiga gadis tadi langsung pergi setelah kuberi penjelasan singkat. Memang disaat-saat seperti ini, rawan sekali bangunan runtuh akibat gempa susulan. Gempa memang sifatnya suka datang tiba-tiba, bahkan para ilmuwan di bidang gempa pun sampai saat ini belum ada yang bisa memprediksi kapan dan dimana datangnya gempa.
Keesokan harinya, tim kami dibagi dua, aku bersama tiga orang tim berangkat survey ke Gili Trawangan, Gili Meno, dan Gili Air. Sisanya tetap tinggal di Camp, menjaga alat survey kami yang terpasang. Pelabuhan Bangsal yang menjadi tempat penyebrangan tidak jauh dari sini, hanya sekitar 15 menit. Kami menyewa kapal cepat untuk survey di tiga pulau tersebut.
“Kalau saja kesini tidak karena bencana, tentu aku akan sangat menikmati keindahan deretan pulau Gili Trawangan, Gili Meno, dan Gili Air.”, kataku dalam hati.
Beningnya lautan Gili berpadu dengan cerahnya langit biru, semakin romantis dengan kehadiran ribuan ikan yang bisa dilihat langsung dari atas permukaan. Hampir setiap jam helikopter mendarat di Gili Trawangan, kebanyakan memang sengaja disewa untuk mengevakuasi turis asing yang terisolasi akibat gempa kemarin. Bantuan dari pemerintah belum banyak yang masuk ke wilayah ini. Sorenya kami langsung kembali ke Camp kami di Alun-alun Tanjung.
Sudah empat hari semenjak kami datang kesini, gempa susulan masih terus berdatangan silih berganti. Terkadang ia datang dengan kekuatan yang relatif cukup besar, terkadang hanya terasa seperti truk yang lewat. Pagi ini, suara ambulan yang bersliweran masih terus menghiasi hari-hari kami. Mereka membawa korban-korban longsor dari Pos di Gunung Rinjani, saat kejadian gempa kemarin mereka sedang melakukan pendakian.
“Mas, saya dapat info dari Pak Abdul, ibu kepala katanya mau kunjungan kesini mas”, Ucap Faqih saat mendatangi tendaku.
“Oh iya, kapan?”. Tanyaku ke Faqih
“Nanti sekitar pukul 16.00 WITA”, Jawab Faqih singkat
“Oke, aku akan berkoordinasi dengan Koordinator lapangan dari BPBD yang ada disini, siapa tahu ibu mau konferensi pers juga”, jawabku sambil bersiap untuk koordinasi dengan BPBD.
Selepas Ashar, rombongan Kepala BMKG dan jajarannya datang untuk mengunjungi lokasi pengungsian. Kami menyampaikan apa-apa saja yang kami dapatkan setelah survey disini, dan kami senang karena Ibu Kepala mengapresiasi apa yang sudah kami lakukan disini. Beliau selanjutnya berkoordinasi dengan stakeholder setempat, memberi informasi terkait gempa susulan, dan apa saja yang harus dilakukan saat gempa terjadi.
***
5 Agustus 2018,
Aku masih di Camp Pengungsian, beberapa titik survey di Lombok Utara sudah kami kunjungi. Banyak pengalaman yang ku dapatkan semenjak tiba disini. Ternyata tidak hanya dari tim BMKG saja, beberapa kampus ternama di Indonesia juga melakukan survey disini. Salah satunya adalah almamaterku dulu saat masih menjadi mahasiswa di kampus ternama di Kota Bandung.
“Permisi, sepertinya tidak asing dengan pak Dosen muda ini”, aku menyapa salah satu dari mereka
“Lho Roy, Loe disini juga?!”, Jawab Dosen Muda tersebut. Gibran, adalah nama dosen muda tersebut. Sahabatku semenjak kami ospek bersama, kebetulan juga kami di jurusan yang sama. Sosok Sahabat yang juga jadi “role model”. Dia mendapatkan predikat lulusan terbaik saat kami Wisuda, karena kecerdasannya itu dia mendapatkan beasiswa sampai jenjang S3. Sekarang dia mengabdi sebagai dosen muda di almamater kampus kami tercinta.
“Haha, iya Gib, sudah lama tidak bertemu. Gimana kabar loe?”. Aku mendekatinya sembari memeluknya, sebuah kebiasaan yang sedari dulu kita lakukan kalau bertemu.
“Puji Syukur Alhamdulillah baik..” Jawabnya
Kami melanjutkan obrolan, kebetulan juga timnya sedang beristirahat. Dia bercerita banyak hal, mulai dari pengalamannya sebagai dosen, ketemu mahasiswa baru setiap tahunnya, hingga bercerita tentang kehidupan pribadinya. Dia menikahi pujaan hatinya yang sudah dia dekati semenjak masa-masa kuliah dan dikaruniai anak yang cantik dan lucu.
“gue udah dengar tentang kabar loe dengan si Putri, aku turut berduka atas kegagalan itu”, Ucap Gibran
“Ahh gak papa bro.. udah cerita lama”, jawabku
“Ya walaupun cerita lama, tapi kan loe masih belum bisa move on, buktinya masih jomblo sekarang”, kata Gibran sambil bercanda
“Ahh sial loe, gue masih cari yang terbaik, dan masih belum menemukan sampai sekarang”. Jawabku dengan nada layaknya seorang diplomat.
“masa gak ada sih satupun, itu lho banyak cewek”, kata dia sambil menunjuk remaja-remaja putri yang sedang bersenda gurau.
“Hahaha, emangnya gampang tinggal comot”, balasku
Percakapan kami berakhir saat adzan Maghrib berkumandang, kami berjanji untuk bertemu lagi kalau nanti ada kesempatan.
Aku tetiba kepikiran gadis cantik berkerudung merah maroon yang waktu itu menanyaiku di Camp. Usianya ku perkirakan antara 22 – 25 tahun, sepertinya bukan berasal dari sini, karena tidak ku temui perempuan sini yang tipe mukanya seperti dia. Aku juga sedikit menyesal karena lupa menanyai nama gadis tersebut,
Pukul 19.45 WITA
Selepas Sholat Isya’ berjama’ah, kami terbiasa duduk bersama para pengungsi untuk mendengarkan ceramah di Musholla darurat tadi. Anak-anak berlarian di tengah lapangan, meski hanya bercahayakan rembulan. Hal-hal sederhana yang bisa membantu menyembuhkan trauma mereka akibat gempa.
Tiba.. Tiba..
“Gluruk..Gluruuk….” Suara batuan yang saling bertubrukan dari dalam bumi..
GEMPAA!!!
Anak-anak yang tadinya berlarian langsung terduduk, orang-orang dewasa yang sedang sibuk dengan tugasnya masing-masing pun segera keluar dari tempat berteduh mereka. Guncangan gempa yang sangat dahsyat, listrik yang tadinya digunakan untuk menyalakan lampu langsung padam. Gelap.. Gelap Gulita, semua langsung menyebut nama Tuhan, berdo’a, memohon ampunan. Teriakan histeris terdengar dari seluruh penjuru kota. Bangunan Ruko 2 lantai di depan alun-alun tersebut runtuh, hanya tersisa 1 lantai. Aku pun merasa sangat takut, ini pertama kalinya kurasakan gempa selama hidupku. Beginikah Kiamat itu?
6 notes
·
View notes
Text
BPBD Purwakarta Imbau Masyarakat di Wilayah Perbukitan Waspadai Ancaman Longsor
BNPB Imbau Masyarakat Tidak Terjebak Informasi Hoax Terkait Bencana Alam
Bencana alam yang terjadi di berbagai wilayah Indonesia dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan betapa pentingnya kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi situasi darurat. Namun, selain kesiapan fisik dan logistik, kesadaran masyarakat akan informasi yang akurat juga sangat krusial dalam proses penanggulangan bencana. Di tengah maraknya hoaks atau berita bohong yang beredar di media sosial, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau masyarakat lebih berhati-hati dalam menyaring informasi terkait bencana alam.
Hoax terkait bencana alam seringkali memicu kepanikan, kebingungan, bahkan dapat memperburuk situasi darurat. Misalnya, informasi yang salah mengenai lokasi bencana, jumlah korban, atau bahkan prediksi bencana yang tidak berdasar dapat menimbulkan reaksi berlebihan atau tindakan tidak tepat dari masyarakat. Oleh karena itu, BNPB menekankan pentingnya verifikasi informasi dan sumber terpercaya dalam menghadapi situasi bencana.
Fenomena Hoax Terkait Bencana Alam
Hoaks terkait bencana alam bukanlah hal baru di Indonesia. Ketika terjadi bencana alam, informasi yang tidak akurat atau salah seringkali beredar melalui platform media sosial, aplikasi pesan instan, bahkan dalam bentuk pesan viral . Informasi hoax ini bisa bermacam-macam bentuknya, antara lain prediksi bencana yang tidak jelas, jumlah korban yang berlebihan, atau klaim bantuan yang belum jelas.
Misalnya pada saat terjadi gempa bumi atau tsunami , sering beredar informasi akan terjadinya gempa susulan atau daerah yang akan dilanda tsunami padahal tidak ada dasar ilmiah atau data yang mendukungnya. Begitu pula dalam kasus banjir atau tanah longsor, seringkali muncul informasi mengenai jumlah korban jiwa yang lebih banyak dari yang tercatat, atau bahkan berita mengenai wilayah yang terkena dampak namun tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan.
Hal ini jelas dapat memperburuk keadaan. Alih-alih membantu masyarakat agar lebih siap menghadapi bencana, hoax justru bisa menimbulkan kepanikan massal , menebar rasa takut , bahkan bisa menghambat upaya evakuasi dan penyaluran bantuan tepat sasaran . Ketika informasi yang salah tersebar, masyarakat yang terkena dampak dapat mengambil langkah yang salah, seperti meninggalkan lokasi pengungsian karena informasi yang tidak jelas mengenai ancaman lebih lanjut, atau menghindari bantuan karena merasa aman berdasarkan berita yang menyesatkan.
Dampak Hoax terhadap Respon Bencana
Dampak hoax terkait bencana alam sangatlah merugikan. Beberapa dampak negatif yang dapat timbul antara lain:
1. Panic Buying dan Kepanikan Masyarakat
Saat terjadi bencana, masyarakat biasanya berusaha memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, air bersih, dan obat-obatan. Ketika beredar informasi hoax mengenai barang yang kehabisan stok atau ancaman bencana besar, hal ini dapat memicu terjadinya pembelian panik atau penimbunan barang yang tidak diperlukan. Hal ini justru menimbulkan kesulitan bagi mereka yang membutuhkan barang penting, karena persediaan barang akan habis atau terhambat.
2. Kesalahan Evakuasi
Evakuasi saat terjadi bencana memerlukan perencanaan yang matang dan koordinasi yang baik. Beredarnya hoaks dapat membuat sebagian orang meninggalkan tempat pengungsian sebelum waktunya atau pergi ke tempat yang tidak aman. Misalnya, informasi yang salah mengenai lokasi aman atau tempat evakuasi dapat membingungkan masyarakat dan memperburuk upaya penyelamatan.
3. Mengganggu Upaya Distribusi Bantuan
Bantuan kemanusiaan yang datang dari berbagai lembaga dan pemerintah terkadang terhambat oleh informasi yang salah mengenai daerah yang membutuhkan. Hoax yang menyatakan bahwa suatu daerah aman atau bantuan mencukupi dapat menyebabkan tertundanya penyaluran bantuan ke daerah yang lebih membutuhkan.
4. Hilangnya Kepercayaan terhadap Pemerintah
Jika hoaks mengenai suatu bencana tersebar luas, masyarakat bisa jadi skeptis terhadap informasi yang diberikan pihak berwenang. Hal ini dapat menimbulkan ketidakpercayaan terhadap proses evakuasi, pertolongan, dan penanggulangan bencana yang dilakukan oleh pemerintah dan lembaga terkait. Ketidakpercayaan ini mengurangi efektivitas manajemen bencana.
Upaya BNPB Mengatasi Hoax Bencana Alam
Sebagai lembaga yang bertanggung jawab dalam penanggulangan bencana, BNPB telah melakukan berbagai upaya untuk mengurangi dampak hoax, salah satunya dengan memperkuat edukasi masyarakat akan pentingnya verifikasi informasi yang diterima. Beberapa langkah yang dilakukan BNPB antara lain:
1. Edukasi kepada Masyarakat
BNPB terus melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang cara mengidentifikasi informasi hoax dan pentingnya mencari informasi dari sumber yang terpercaya. Masyarakat diimbau untuk selalu mengecek kebenaran informasi melalui media resmi dan lembaga yang berwenang seperti BNPB, BMKG, atau Pemerintah Kabupaten setempat. Informasi yang berasal dari sumber terpercaya lebih dapat diandalkan dibandingkan informasi yang tersebar tanpa konfirmasi.
2. Mengembangkan Kemitraan dengan Media dan Platform Digital
BNPB bekerja sama dengan berbagai media massa , platform media sosial , dan aplikasi pesan instan untuk menyebarkan informasi yang akurat dan terverifikasi mengenai situasi bencana. Kerja sama ini bertujuan untuk menyebarkan informasi yang jelas, akurat, dan tidak menyesatkan kepada masyarakat. Melalui kemitraan ini, BNPB dapat langsung menyampaikan update resmi mengenai status bencana, jumlah korban, lokasi aman, dan langkah-langkah yang harus dilakukan masyarakat.
0 notes
Text
Kabupaten Bandung Diguncang Gempa, BMKG Catat 5 Kali Aktivitas Gempa Susulan
Kabupaten Bandung Diguncang Gempa, BMKG Catat 5 Kali Aktivitas Gempa SusulanPada hari Senin, 23 Oktober 2023, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, diguncang oleh gempa bumi yang mengkhawatirkan. Menurut informasi yang disampaikan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa utama berkekuatan 5,1 skala Richter mengguncang wilayah tersebut pada pukul 14.30 WIB, dengan pusat gempa terletak di kedalaman 10 km.
baca selengkapnya.. klik link disini klik link disini
0 notes
Text
Aksi Nyata Yonif 330 Tri Dharma, Bantu Penanganan Pasca Bencana Gempa di Kertasari
Bandung – Gempa berkekuatan 5,0 Magnitudo yang terjadi pada Rabu (18/9) telah memporak-porandakan Kertasari, Kab. Bandung. Banyaknya bangunan perumahan yang rusak serta potensi terjadinya gempa susulan, membuat para warga terdampak bencana untuk sementara waktu harus tinggal di tenda-tenda pengungsian. Melihat realita tersebut, tak mau tinggal diam, disela-sela kegiatan penyiapan HUT TNI ke 79,…
1 note
·
View note
Link
0 notes
Text
Gempa Malang Terasa sampai Banyuwangi, Warga Tak Tidur karena Takut Gempa Susulan
BANYUWANGI, KOMPAS.com – Gempa berkekuatan magnitudo M 5,3 yang mengguncang Kabupaten Malang, Jawa Timur pada Selasa (21/5/2024) pukul 02.42.13 WIB, terasa hingga wilayah Banyuwangi, Jawa Timur. Warga di sejumlah kecamatan mengaku merasakan guncangan gempa. Mulai kecamatan Kalibaru, Genteng, Bangorejo, Purwoharjo, Srono hingga Muncar. Baca juga: Gempa M 5,3 Kabupaten Malang, Warga Terbangun dari…
View On WordPress
0 notes
Text
Kapolda Jatim Dampingi Kepala Staf TNI AL Serahkan Bansos Untuk Warga Bawean yang Terdampak Gempa
GRESIK – Akibat gempa bumi di Tuban beberapa waktu lalu masih dirasakan masyarakat warga pulau Bawean Kabupaten Gresik. Bahkan masih adanya gempa susulan yang terjadi pada Sabtu (30/3) sekira pukul 12.01 WIB yang menurut informasi dari BMKG memiliki Magnitudo 3,3 pada kedalaman 10 KM, menambah jumlah pengungsi bertambah. Menurut catatan BMKG sejak gempa pertama pada 22 Maret 2024 pekan lalu…
View On WordPress
0 notes
Text
Gempa Bumi Magnitudo 7,5 Guncang Keerom, Papua: Sebuah Laporan Awal
Keerom Papua, MJL - Warga Keerom, Papua, terbangun oleh getaran kuat pada dini hari Minggu, saat gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,5 mengguncang wilayah tersebut. Gempa yang terjadi pada pukul 03.22 WIB ini dirasakan kuat di berbagai daerah, termasuk Jayapura, Wamena, dan Merauke. Baca Juga : pantai manalusu keindahan tersembunyi di garut yang menakjubkan Menurut data dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), pusat gempa berada di darat dengan koordinat 3,97 lintang selatan dan 143,64 bujur timur. Meskipun dampak penuh gempa belum diketahui, tim penanggulangan bencana dan relawan telah bersiap untuk memberikan bantuan dan mengevaluasi situasi.
Respons Cepat dan Penanganan Darurat
Pemerintah setempat, bekerja sama dengan BMKG dan lembaga bantuan, telah memulai operasi penanganan darurat. Tenda-tenda penampungan sementara didirikan untuk warga yang rumahnya rusak, dan tim medis telah dikerahkan untuk memberikan pertolongan pertama kepada korban.
Komunitas Internasional Menawarkan Dukungan
Berita tentang gempa bumi di Papua telah menarik perhatian internasional, dengan banyak negara dan organisasi menawarkan dukungan dan bantuan. Ini menunjukkan solidaritas global dalam menghadapi bencana alam dan pentingnya kerja sama lintas batas untuk penanganan bencana.
Apa Langkah Selanjutnya?
Sementara upaya penyelamatan dan pemulihan terus berlangsung, para ahli sedang memantau aktivitas seismik untuk potensi gempa susulan. Warga diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti arahan dari otoritas setempat. Untuk informasi lebih lanjut dan update terkini, kunjungi situs web BMKG dan ikuti media sosial resmi untuk pengumuman penting. (RED) Read the full article
0 notes
Text
Tanda Alam
//Gempa//
Jam dinding rumahku bergoyang, meja, pintu dan pagar bergetar. Aku segera bangkit dari tempat dudukku menuju pintu darurat yang berada di samping.
Mungkinkah bumi tak merestui? Diguncangnya berkali-kali. Membuat panik para penghuni gedung perkantoran, perumahan, dan penjuru negeri. Setelah gempa susulan ke sekian, kali ini hatiku tak berhenti beristighfar.
Ya Rabb, kami lemah sekali. Kami sangat memohon perlindungan darimu dari kebatilan yang terjadi di bumi pertiwi.
Jumat, 22 Maret 2024
1 note
·
View note
Text
Diawal Tahun 2024 Jepang dilanda Gempa Dahsyat
Jepang,Sumbarlivetv.com – Tsunami melanda Jepang hari ini, 1 Januari 2024. Sebelumnya, Jepang diguncang gempa sebesar M 7,5 yang diikuti dua kali gempa susulan dan memicu peringatan tsunami. Gempa bumi mengguncang Jepang diguncang pada hari ini, Senin (1/1/2024). Dikutip dari CNN, titik gempa berada di kedalaman 10 kilometer (6 mil) dan terjadi pada pukul 16.10 waktu setempat. Kekuatan gempa…
View On WordPress
0 notes
Photo
Pesisir Barat Lampung Diguncang Gempa M 5,0, BMKG Peringatkan Awas Gempa Susulan
0 notes
Text
Gempabumi Tektonik M7,4 di Laut Jawa, Tidak Berpotensi Tsunami
BALIPORTALNEWS.COM, DENPASAR - Wilayah Laut Jawa (Utara Lombok)diguncang gempa tektonik pada Selasa (29/8/2023) pukul 03.55.32 WITA. Dari hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M7,1. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 6,94° LS; 116,57° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 163 Km arah Timur Laut Lombok Utara, NTB pada kedalaman 525 km. Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Dr. Daryono, S.Si., M.Si., dalam keterangan resmi pada (29/8/2023) menjelaskan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dalam (Deep Focus) akibat adanya aktivitas slab pull (tarikan extensional Lempeng Australia ke bawah) pengaruh gaya gravitasi. “Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan kombinasi pergerakan mendatar turun (oblique normal),” jelas Dr. Daryono. Dr. Daryono menambahkan, gempabumi ini dirasakan di Kuta dengan skala intensitas V MMI (Getaran dirasakan hampir semua penduduk, orang banyak terbangun), Gianyar, Denpasar, Waingapu, Lombok, Sumbawa IV MMI (Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah), Karangkates III - IV MMI (Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah), Banjarmasin, Kuta Selatan, Tabanan III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu), Trenggalek II - III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu). “Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami,” ucap Dr. Daryono. Hingga pukul 04.22 WITA, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 2 (dua) aktivitas gempabumi susulan (aftershock) dengan Magnitudo M6,1 dam M6,5. Dr. Daryono mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. “Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah,” tutup Dr. Daryono.(tis/bpn) Read the full article
0 notes
Text
BNPB Imbau Masyarakat Tak Terjebak Informasi Hoaks terkait Bencana Alam
BNPB Imbau Masyarakat Tidak Terjebak Informasi Hoax Terkait Bencana Alam
Bencana alam yang terjadi di berbagai wilayah Indonesia dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan betapa pentingnya kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi situasi darurat. Namun, selain kesiapan fisik dan logistik, kesadaran masyarakat akan informasi yang akurat juga sangat krusial dalam proses penanggulangan bencana. Di tengah maraknya hoaks atau berita bohong yang beredar di media sosial, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau masyarakat lebih berhati-hati dalam menyaring informasi terkait bencana alam.
Hoax terkait bencana alam seringkali memicu kepanikan, kebingungan, bahkan dapat memperburuk situasi darurat. Misalnya, informasi yang salah mengenai lokasi bencana, jumlah korban, atau bahkan prediksi bencana yang tidak berdasar dapat menimbulkan reaksi berlebihan atau tindakan tidak tepat dari masyarakat. Oleh karena itu, BNPB menekankan pentingnya verifikasi informasi dan sumber terpercaya dalam menghadapi situasi bencana.
Fenomena Hoax Terkait Bencana Alam
Hoaks terkait bencana alam bukanlah hal baru di Indonesia. Ketika terjadi bencana alam, informasi yang tidak akurat atau salah seringkali beredar melalui platform media sosial, aplikasi pesan instan, bahkan dalam bentuk pesan viral . Informasi hoax ini bisa bermacam-macam bentuknya, antara lain prediksi bencana yang tidak jelas, jumlah korban yang berlebihan, atau klaim bantuan yang belum jelas.
Misalnya pada saat terjadi gempa bumi atau tsunami , sering beredar informasi akan terjadinya gempa susulan atau daerah yang akan dilanda tsunami padahal tidak ada dasar ilmiah atau data yang mendukungnya. Begitu pula dalam kasus banjir atau tanah longsor, seringkali muncul informasi mengenai jumlah korban jiwa yang lebih banyak dari yang tercatat, atau bahkan berita mengenai wilayah yang terkena dampak namun tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan.
Hal ini jelas dapat memperburuk keadaan. Alih-alih membantu masyarakat agar lebih siap menghadapi bencana, hoax justru bisa menimbulkan kepanikan massal , menebar rasa takut , bahkan bisa menghambat upaya evakuasi dan penyaluran bantuan tepat sasaran . Ketika informasi yang salah tersebar, masyarakat yang terkena dampak dapat mengambil langkah yang salah, seperti meninggalkan lokasi pengungsian karena informasi yang tidak jelas mengenai ancaman lebih lanjut, atau menghindari bantuan karena merasa aman berdasarkan berita yang menyesatkan.
Dampak Hoax terhadap Respon Bencana
Dampak hoax terkait bencana alam sangatlah merugikan. Beberapa dampak negatif yang dapat timbul antara lain:
1. Panic Buying dan Kepanikan Masyarakat
Saat terjadi bencana, masyarakat biasanya berusaha memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, air bersih, dan obat-obatan. Ketika beredar informasi hoax mengenai barang yang kehabisan stok atau ancaman bencana besar, hal ini dapat memicu terjadinya pembelian panik atau penimbunan barang yang tidak diperlukan. Hal ini justru menimbulkan kesulitan bagi mereka yang membutuhkan barang penting, karena persediaan barang akan habis atau terhambat.
2. Kesalahan Evakuasi
Evakuasi saat terjadi bencana memerlukan perencanaan yang matang dan koordinasi yang baik. Beredarnya hoaks dapat membuat sebagian orang meninggalkan tempat pengungsian sebelum waktunya atau pergi ke tempat yang tidak aman. Misalnya, informasi yang salah mengenai lokasi aman atau tempat evakuasi dapat membingungkan masyarakat dan memperburuk upaya penyelamatan.
3. Mengganggu Upaya Distribusi Bantuan
Bantuan kemanusiaan yang datang dari berbagai lembaga dan pemerintah terkadang terhambat oleh informasi yang salah mengenai daerah yang membutuhkan. Hoax yang menyatakan bahwa suatu daerah aman atau bantuan mencukupi dapat menyebabkan tertundanya penyaluran bantuan ke daerah yang lebih membutuhkan.
4. Hilangnya Kepercayaan terha
0 notes